Kamis, 12 Juli 2012

Petakraw Barut bungkam Palangka Raya



Sanaman Mantikei, – Kontingen Barito Utara yang diperkirakan tidak mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (POPROV) 2012 lantaran tidak hadir dalam pembukaan justru tampil meyakinkan dengan membungkam Palangka Raya dalam cabang sepak takraw, Selasa (26/6) kemaren.
Dalam pertandingan penyisihan grup A tersebut atlet Palangka Raya benar-benar dibuat tak berdaya. Tim Barut langsung mengunci kemenangan dalam tiga set. Beberapa tendangan salto menukik dari para pemain Barut tak dapat diantisipasi petakraw Palangka Raya. Barut menang 3 set dengan skor 15-12, 15-7 dan 15-9.
Dipertandingan penyisihan grup B, Petakraw Kotawaringin Timur mengalahkan Seruyan tiga set langsung dengan skor 15-10, 15-5 dan 15-3.
Dalam POPROV 12 cabang sepak takraw ini tim putra terbagi 2 tim dari 8 kabupaten, 1 kota peserta. Di grup A, terdapat kabupaten Barito Utara, Seruyan, Kotawaringin Barat, Barito Selatan dan kota Palangka Raya.
Di grup B terdapat empat kabupaten yakni, Barito Timur, Katingan, Lamandau dan Sukamara. Sedangkan POPROV cabor sepak takraw putri hanya diikuti Seruyan, Katingan dan Palangka Raya yang akan bertanding setengah kompetisi.kim
Baca Cing >>

Pawky Stage : Eksis setelah tercerai berai Pawky Stage Eksis setelah tercerai berai


PALANGKA RAYA – Band beranggotakan empat pemuda kota Palangka Raya ini eksis setelah sempat tercerai berai dengan perginya sejumlah personil.
Pawky Stage, band yang mengusung genre Pop Punk/Alternativ ini sempat kehilangan beberapa personil. Frontman Pawky Stage Damai, menceritakan sejarah bandnya tersebut. Awal 2010 Damai, Adi, Timothy dan Toke sepakat membuat band beraliran Pop Punk. Namun belum apa-apa justru band ini hampir bubar karena Timothy mengutuskan untuk mengundurkan diri. Timothy lebih memilih meneruskan karir pekerjaan sedangkan Toke lebih memutuskan untuk bergabung dengan band Slap It Out yang beraliran lebih keras. Hanya berdua tak memutuskan semangat Damai dan Adi untuk terus bermusik. Mereka tetap sering main dari panggung ke panggung dengan menggunakan aditional player. Satria gitaris Rip Hart Scot sering menjadi aditional player mereka dalam setiap performace.
Habis gelap terbitlah terang, diawal tahun 2011 mereka bertemu Brian dan Anes yang juga beraliran Pop punk. Brian dan Anes pun akhirnya sepakat bergabung dengan Pawky Stage. Mereka klop dengan formasi Damai sebagai pembetot bass sekaligus vokal, Adi penabuh Drum, Brian di gitar sedangkan Anes gitar sekaligus menjadi lead vokal.
Pawky Stage dengan Brian dan Anes menjadi lebih hidup. Mereka penuh semangat mengusung genre musik Pop punk yang merupakan  fusi genre yang menggabungkan unsur-unsur punk rock dengan musik pop, untuk derajat yang bervariasi. Pop Punk  menggambarkan genre sebagai untaian  rock alternatif, yang biasanya menggabungkan melodi pop dengan tempo cepat punk, perubahan akord dan gitar keras. “Pada intinya Pop Punk itu genre yang tidak terlalu keras, tapi tidak juga terlalu lembut,” jelas Damai.
Eksisnya Pawky Stage setelah bongkar pasang personil terbukti dengan lahirnya beberapa lagu seperti  Takkan Berhenti, Long Distance, Don't Waste Time, Let's Say!! dan Tiba Waktumu. Lagu-lagu ini cukup enak didengar karena tidak terlalu keras. Hal ini dapat terlihat dari jumlah pengunjung yang mendengarkan dan mendownload lagu-lagu Pawky Stage di laman resmi mereka. Pawky Stage banyak  terinpirasi band pop punk yang sudah lebih dulu sukses seperti band Amerika Blink 182 dan Pee Wee Gaskins dari indonesia. “Saat ini musik Pop Punk sudah mulai banyak digemari masyarakat karena musiknya yang nyaman didengar, semoga Pawky Stage  bisa tetap eksis dalam berkarya dan bisa diterima masyarakat,” Pungkas Damai.kim
PAWKY STAGE
Hometown: Palangkaraya, ID
Genres: Alternative / Pop Punk / Alternative
Label: Borneo Dangerous United
Members: Damai(Vocal/Bass),Anes(Guitar Lead/Vocal),Brian(Guitar Rythm),Adi(Drum)
Baca Cing >>

Heikki Holmas mentri yang sederhana


Sederhana-Heikki Holmas turun dari pesawat di bandara Tjilik Riwut sambil menggendong ranselnya sendiri yang cukup besar, Kesederhanaan Menteri Pembangunan Internasional Norwegia ini patut di contoh oleh para pejabat yang ada di Indonesia. 

Palangka Raya– Kedatangan Menteri Pembangunan Internasional Norwegia, Heikki Holmas ke Kalimantan Tengah Kamis (8/6) kemaren memberikan kisah menarik dan inspiratif.
Mentri yang juga politikus dari partai Socialist Left Party (SV) ini cukup sederhana. Tiba di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya hanya menggunakan salah satu maskapai penerbangan Indonesia. Bahkan yang cukup menarik, mentri yang pernah terpilih menjadi Norwegian Parliament (DPR) dari Oslo pada tahun  2001 ini ketika turun dari pesawat terlihat menggendong sendiri tas ransel pribadinya yang sangat besar.
Selain itu Mentri yang juga pernah memiliki pengalaman kerja sebagai Bartender pada tahun 201 dan menjadi  Wartawan, TV2 interaktiv (paruh waktu) pada 2000-2001cukup antusias mengikuti upacara penyambutan baik dari pengalungan lilis lamiang , tetek pantan (potong pantan). Selain itu Holmas yang datang ke Palangka Raya bersama Dubes Norwegia Y.M. Eivind  beserta  rombongannya meminum air sungai kahayan (simbolis) pemberian Wagub Achmad Diran. Bahkan yang cukup menarik di akhir pertemuan dengan Wagub, sebelum menaiki bus menuju kapal susur sungai tangkiling Heikki Holmas justru mendatangi para penari yang saat itu sedang bersantai di luar. Ternyata Holmas minta foto bersama dengan para penari yang saat itu lengkap dengan pakaian adat khas Kalteng.
Kesederhanaan Menteri Pembangunan Internasional Norwegia ini patut di contoh oleh para pejabat yang ada di Indonesia agar lebih sederhana dan merakyat.kim
Baca Cing >>

Piala Divisi Utama diarak keliling kota


Bandara Tjilik Riwut – Piala Divisi Utama yang baru saja diraih tim Persepar di Stadion Jalak Harupet Bandung (5/7) lusa yang lalu langsung diarak keliling kota Palangka Raya oleh Persepar dan Kalteng Mania Jum’at (6/7) kemarin.
Ratusan Kalteng Mania (Supporter Persepar) sudah menunggu di Bandara Tjilik Riwut sejak pukul 09.00 wib. Mereka lengkap menggunakan sejumlah atribut Persepar. Sejumlah spanduk di bentangkan baik di bandara maupun di sejumlah mobil. Ada Sebagian supporter menabuhkan genderang, ada yang membunyikan terompet, sisanya menyanyikan yel-yel Persepar.“Champione...champione...Percayalah...percayalah..kita pasti juara.... Selamat datang..Selamat datang..Selamat datang IPL,” ratusan supporter menyanyikan yel-yel ini sambil loncat-loncat.
Setelah beberapa jam menanti tanpa lelah untuk bernyanyi,  Suara Kalteng Mania akhirnya semakin bergemuruh di depan pintu kedatangan bandara Tjilik Riwut saat Trophy Divisi Utama yang besar dan berwarna perak di bawa oleh para pemain Persepar yang baru saja tiba. Sejumlah pemain Persepar seperti Ahmad Faisal, Hidayat Berutu, Roberto Kwateh, Rudi Onu, dan Ade Combo langsung di sambut dan dikalungkan bunga. Kalteng Mania semakin bersorak saat George Oyedepo keluar dari pintu dan membawa trophy pemain terbaik Divisi Utama. Suasana suka cita dan kekeluargaan  itu semakin mengharukan saat Pemain Persepar saling jabat tangan dan berpelukan bersama merayakan kemenangannya tersebut.
Usai mendapat sambutan hangat dari Kalteng Mania, Persepar pun langsung menaiki mobil terbuka untuk mengarak piala juara dan pemain terbaik divisi utama tersebut keliling kota cantik Palangka Raya. Meskipun cuacanya sedang hujan, hal itu tidak menyurutkan para pemain dan official Persepar dan Kalteng Mania untuk mengarap piala tersebut. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat dengan tertib mengikuti kawalan polisi berkeliling. Hal ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Palangka Raya. Meskipun hujan sejumlah warga berdiri di bahu jalan untuk melambaikan tangan dan memberikan ucapan selamat.
Persepar, Kalteng Mania dan masyarakat memang sudah sepantasnya berbangga. Pasalnya tim berjuluk Laskar Isen Mulang baru pertama kali masuk divisi utama dan langsung menjadi juara. Hal ini semakin lengkap dengan terpilihnya pemain belakang Persepar George Oyedepo sebagai pemain terbaik divisi utama. Persepar pun akan bertanding di kasta tertinggi Indonesia Premier League musim depan. Selain itu Persepar juga mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 500 juta rupiah sebagai juara. Sedangkan George Oyedepo mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 50 juta rupiah.
Eko Tamami, asisten pelatih Persepar mengungkapkan kebahagiaannya kepada fattala setibanya konvoi tersebut di asrama kesehatan, tempat Pemain Persepar. “Kita patut berbangga, karena kita sudah membuktikan meskipun kurang mendapat dukungan dari Pemerintah kota, Persepar tetap bisa sukses, kita berharap dapat tetap eksis dan bertahan di IPL musim depan,” ungkapnya.
George Oyedepo, Pemain Persepar yang meraih penghargaan pemain terbaik kepada fattala mengaku selama sembilan tahun berkutat di persepakbolaan Indonesia, baru kali memegang piala yang bergengsi.
“Hari ini saya benar-benar senang. Aku bisa pegang piala dan timku juara, Ini piala pertama setelah sembilan tahun bermain di Indonesia” jelas Oyedepo sambil memegang erat pialanya. “Piala ini juga aku persembahkan kepada masyarakat Palangkaraya,” ucap pesepak bola yang selalu mengenakan no punggung 4 ini. Ia juga berterima kasih kepada Tuhan karena selama melakoni musim kompetisi ini di Divisi Utama dirinya tak cedera dan tak mendapatkan masalah yang cukup berarti.
Disinggung soal masa depannya di Persepar, Oyedepo tetap ingin melanjutkan karir dengan klub ini. “Walaupun baru satu musim di Persepar, saya ingin memperkuat lagi tim ini,” Pungkasnya. Sebelum di Persepar Palangkaraya, pemain asal Nigeria ini pernah bermain di Persema Malang, Persela Lamongan, PSS Sleman, Perseman Manokwari, dan Persiku Kudus. kim

Baca Cing >>