Jumat, 19 Oktober 2012

Besok tunamen ‘Tanpa Bintang’ bergulir


Turnamen Futsal ‘Tanpa Bintang’ yang diikuti oleh 48 tim ini akan di gelar di lapangan futsal Gor Koni pada Sabtu (20/10) besok.

Hal ini disampaikan Pansyah yang merupakan Ketua  Panitia Pelaksana  tunamen futsal ‘Tanpa Bintang’. “Kemaren sudah diadakan tehnical meeting, ada 48 tim yang akan mengikuti turnamen ini, mereka terbagi dalam 8 grup,” jelas Pansyah yang juga anggota Badan Futsal Daerah.

Ia mengatakan, dalam satu grup terdapat 6 tim yang akan saling bertemu untuk lolos ke babak selanjutnya. “Hingga ke babak final, total akan ada 136 game yang diperkirakan berlangsung selama 20 hari, namun jika ada pemadaman listrik, bisa memakan waktu lebih lama lagi” jelasnya.

Pertandingan yang pada hari biasa melangsungkan 8 pertandingan mulai pukul 15.00 wib  dan pada hari minggu   melangsungkan 12 pertandingan ini tentunya akan berjalan lancar sesuai waktu yang dijadwalkan apabila tidak ada pemadaman listrik. “Mudah-mudahan tidak ada pemadaman sehingga dapat berjalan sesuai jadwal,” harapnya.

Pansyah mengatakan, turnamen ‘Tanpa Bintang’ ini merupakan ajang pembinaan bagi pemain non bintang agar dapat lebih berkembang. “Dalam turnamen futsal pada umumnya, pemain-pemain ini hanya menjadi penonton atau pemain cadangan, di turnamen inilah mereka dapat mengembangkan bakatnya dalam olahraga futsal,” terang Pansyah. Ia pun mengatakan, tim panitia sudah membuat 32 nama pemain bintang, sehingga nama-nama tersebut tidak boleh bermain dalam pertandingan ini.

Ke-32 nama-nama pemain futsal yang dikategorikan bintang tersebut berdasarkan penilaian dan pencapaian prestasi pemain bintang tersebut dalam berbagai turnamen. Kendati demikian, ke32 pemain bintang tersebut boleh menjadi pelatih. “Di turnamen ini kami memberikan kesempatan kepada pemain bintang untuk menjadi pelatih dan pemain non bintang untuk mengembangkan permainannya,” ungkap Pansyah kepada Fattala saat ditemui di lapangan futsan Gor Koni.

Verifikasi setiap tim dilaksanakan saat tehnical meeting pada Rabu (17/10), yang mana setiap tim menyertakan 15 pemain dengan syarat tidak memasukan pemain bintang maupun pemain dari luar daerah, tim-tim peserta ini berasal dari Palangka Raya.

“Dengan adanya turnamen ini diharapkan dapat memunculkan bintang-bintang baru yang akan dibina sehingga dapat meningkatkan prestasi  olahraga futsal daerah,” jelas Pansyah. Ia pun mengatakan nanti akan diadakan kejuaraan champions, yang mana pesertanya adalah tim-tim juara dari pelaksanaan turnamen ‘Tanpa Bintang’ pertama hingga ke-4. “Ini adalah keempat kalinya pelaksanaan turnamen tanpa bintang, nanti tim-tim terbaik dari pelaksanaan pertama hingga terakhir akan kembali diadu dalam kejuaraan champions,”pungkasnya.kim
Baca Cing >>

PDPSB Tunas Harapan sparing lawan SSB PU Putra


Guna mengembangkan permainan, kedua tim mengadakan sparing di lapangan sepakbola Sanaman Mantikei Kamis (18/10) kemaren.

Mulyadi, pelatih Pendidikan Dasar dan Pelatihan Sepak Bola (PDPSB) Tunas Harapan mengatakan sparing memang diagendakan timnya minimal setiap sebulan sekali. Sparing selain untuk mengembangkan dan meningkatkan performa para pemain, juga sebagai penyemangat untuk para pemain sehingga lebih giat berlatih seminggu tiga kali.

PDPSB Tunas Harapan merupakan klub yang membina anak-anak usia dini yang hobi terhadap sepak bola. Mulyadi, Pelatih sekaligus pengurus Tunas mengatakan ia mulai melatih anak-anak sejak Maret 2012 yang lalu. “Ini saya lakukan karena saya mencintai sepak bola dan ingin mengembangkan sepak bola di Palangka Raya,” tutur Mulyadi.

Awal berdirinya Tunas Bangsa Mulyadi mengaku ada lima anak yang orangtuanya ingin anaknya di  ajari bermain bola. Berangkat dari itulah Mulyadi menampung sejumlah anak-anak untuk dibina dan dilatih. Mulyadi mengatakan hingga saat ini ada 45 anak yang ia latih di Tunas Harapan. Ia juga mengatakan batasan umur anak yang ia latih adalah 7-14 tahun baik SD maupun SMP sederajat.

Senada dengan pelatih PDPSB Tunas Harapan, pelatih SSB PU Putra, Marali mengatakan sparing memang rutin diadakan timnya setiap minggu sekali. “Setiap minggu SSB PU Putra memang mengagendakan sparing  dengan klub-klub lainnya, ini juga merupakan pertama kalinya PU Putra sparing melawan PDPSB Tunas Harapan,” ujar Marali kepada Fattala disela-sela pertandingan.

Ia mengatakan, melalui sparing ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama tim dan mengembangkan pola permainan yang terus diasah selama latihan.

Lebih lanjut lagi Marali mengatakan, selain sparing rutin, SSB PU Putra juga rutin mengadakan try out keluar daerah untuk meningkatkan jam terbang para pemain. “Pada 7 oktober yang lalu kami try out di Kapuas dengan membawa 85 pemain, kedepan sudah diagendakan untuk try out di Katingan,” terang Marali.

Sekolah Sepakbola (SSB) PU Putra merupakan wadah melatih dan membina pesepakbola junior. Hingga saat ini tercatat 90 lebih pesepakbola junior yang berlatih di SSB PU Putra. “Melalui SSB PU Putra kami berharap dapat mengembangkan potensi bibit-bibt pesepakbola di Palangka Raya,”pungkas Marali.
Baca Cing >>

Jumat, 24 Agustus 2012

BORN TO NEO


Pelopor Hip-Hop Kalteng

PALANGKA RAYA
Grup Hip-Hop Born to neo bisa dikatakan pelopor musik Rap di Kalimantan Tengah.  Pasalnya, grup yang terbentuk pada 2006 lalu ini merintis saat genre ini belum begitu dikenal di Kalteng.
Born to neo terbentuk pada September  2006 setelah mengikuti Indonesian Rap Contest, yang merupakan ajang lomba Rap terakbar seIndonesia yang diadakan di Bandung.  Berangkat dari lomba tersebut, Deky mulai mencoba untuk mempelajari tehnik menciptkan instrumen elektro (Beat) dengan dibantu Jeloode yang merupakan  Beatmaker (Sebutan untuk pencipta/Aranger musik Hip-hop.
Born to neo yang digawangi tiga anggota yakini Deky dengan nama panggung Dr.Q dan Dwiki Cj. Mereka berdua sama-sama  sebagai Beatmaker sekaligus Rapper. Sedangkan Rendra yang dikenal dengan nama panggung Blankname turut menjadi Rapper.
Lebih lanjut lagi Deky menuturkan, bermodalkan nekat, tekad dan semangat yang tidak pantang menyerah dalam berjuang agar musik hip-hop bisa diterima masyrakakat Kalteng khususnya Palangka Raya.
Deky yang bisa dikatakan sebagai leader menuturkan, Born to neo mengusung banyak sub genre, baik itu modern hip-hop hingga ethnic hip-hop. “ Kami banyak terinspirasi grup hip-hop seperti Teriyaki Boy’s,Soulja Boy, Saykoji, Khalika, Ras Muhammad hingga 2 Pac,” tutur Deky  belum lama ini.
Keseriusan Born to neo untuk bermusik hip-hop adalah dengan lahirnya lagu-lagu seperti Born to neo anthem, Cinta 24 karat, Hip-Hop Melajoe, Hip-Hop Spirit, Jangan di coba-coba, Kisah anak kost-an, Let’s to Party, Pengen ngetop, P-Town Paradise, Relax and stat enjoy, Senam pagi, Si Sexy dan Song for friends. “Beberapa lagu bernuansa khas ethnik Kalteng yang khas dan kental dengan alunan gong, katambung dan kacapi,” tutur Deky.
Lebih lanjut lagi Deky menuturkan, saat ini musik hip-hop sudah mulai dikenal di masyarakat Palangka Raya. Sejalan dengan hal tersebut, Born to neo juga semakin dikenal melalui lagu-lagu ciptaannya serta seringnnya perform di setiap event yang digelar.kim
BORN TO NEO
GENRE : HIP-HOP
fb : born to neo hip-hop
www.reverbnation.com/born to neo hiphop palangkaraya
Baca Cing >>

Kamis, 12 Juli 2012

Petakraw Barut bungkam Palangka Raya



Sanaman Mantikei, – Kontingen Barito Utara yang diperkirakan tidak mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (POPROV) 2012 lantaran tidak hadir dalam pembukaan justru tampil meyakinkan dengan membungkam Palangka Raya dalam cabang sepak takraw, Selasa (26/6) kemaren.
Dalam pertandingan penyisihan grup A tersebut atlet Palangka Raya benar-benar dibuat tak berdaya. Tim Barut langsung mengunci kemenangan dalam tiga set. Beberapa tendangan salto menukik dari para pemain Barut tak dapat diantisipasi petakraw Palangka Raya. Barut menang 3 set dengan skor 15-12, 15-7 dan 15-9.
Dipertandingan penyisihan grup B, Petakraw Kotawaringin Timur mengalahkan Seruyan tiga set langsung dengan skor 15-10, 15-5 dan 15-3.
Dalam POPROV 12 cabang sepak takraw ini tim putra terbagi 2 tim dari 8 kabupaten, 1 kota peserta. Di grup A, terdapat kabupaten Barito Utara, Seruyan, Kotawaringin Barat, Barito Selatan dan kota Palangka Raya.
Di grup B terdapat empat kabupaten yakni, Barito Timur, Katingan, Lamandau dan Sukamara. Sedangkan POPROV cabor sepak takraw putri hanya diikuti Seruyan, Katingan dan Palangka Raya yang akan bertanding setengah kompetisi.kim
Baca Cing >>

Pawky Stage : Eksis setelah tercerai berai Pawky Stage Eksis setelah tercerai berai


PALANGKA RAYA – Band beranggotakan empat pemuda kota Palangka Raya ini eksis setelah sempat tercerai berai dengan perginya sejumlah personil.
Pawky Stage, band yang mengusung genre Pop Punk/Alternativ ini sempat kehilangan beberapa personil. Frontman Pawky Stage Damai, menceritakan sejarah bandnya tersebut. Awal 2010 Damai, Adi, Timothy dan Toke sepakat membuat band beraliran Pop Punk. Namun belum apa-apa justru band ini hampir bubar karena Timothy mengutuskan untuk mengundurkan diri. Timothy lebih memilih meneruskan karir pekerjaan sedangkan Toke lebih memutuskan untuk bergabung dengan band Slap It Out yang beraliran lebih keras. Hanya berdua tak memutuskan semangat Damai dan Adi untuk terus bermusik. Mereka tetap sering main dari panggung ke panggung dengan menggunakan aditional player. Satria gitaris Rip Hart Scot sering menjadi aditional player mereka dalam setiap performace.
Habis gelap terbitlah terang, diawal tahun 2011 mereka bertemu Brian dan Anes yang juga beraliran Pop punk. Brian dan Anes pun akhirnya sepakat bergabung dengan Pawky Stage. Mereka klop dengan formasi Damai sebagai pembetot bass sekaligus vokal, Adi penabuh Drum, Brian di gitar sedangkan Anes gitar sekaligus menjadi lead vokal.
Pawky Stage dengan Brian dan Anes menjadi lebih hidup. Mereka penuh semangat mengusung genre musik Pop punk yang merupakan  fusi genre yang menggabungkan unsur-unsur punk rock dengan musik pop, untuk derajat yang bervariasi. Pop Punk  menggambarkan genre sebagai untaian  rock alternatif, yang biasanya menggabungkan melodi pop dengan tempo cepat punk, perubahan akord dan gitar keras. “Pada intinya Pop Punk itu genre yang tidak terlalu keras, tapi tidak juga terlalu lembut,” jelas Damai.
Eksisnya Pawky Stage setelah bongkar pasang personil terbukti dengan lahirnya beberapa lagu seperti  Takkan Berhenti, Long Distance, Don't Waste Time, Let's Say!! dan Tiba Waktumu. Lagu-lagu ini cukup enak didengar karena tidak terlalu keras. Hal ini dapat terlihat dari jumlah pengunjung yang mendengarkan dan mendownload lagu-lagu Pawky Stage di laman resmi mereka. Pawky Stage banyak  terinpirasi band pop punk yang sudah lebih dulu sukses seperti band Amerika Blink 182 dan Pee Wee Gaskins dari indonesia. “Saat ini musik Pop Punk sudah mulai banyak digemari masyarakat karena musiknya yang nyaman didengar, semoga Pawky Stage  bisa tetap eksis dalam berkarya dan bisa diterima masyarakat,” Pungkas Damai.kim
PAWKY STAGE
Hometown: Palangkaraya, ID
Genres: Alternative / Pop Punk / Alternative
Label: Borneo Dangerous United
Members: Damai(Vocal/Bass),Anes(Guitar Lead/Vocal),Brian(Guitar Rythm),Adi(Drum)
Baca Cing >>

Heikki Holmas mentri yang sederhana


Sederhana-Heikki Holmas turun dari pesawat di bandara Tjilik Riwut sambil menggendong ranselnya sendiri yang cukup besar, Kesederhanaan Menteri Pembangunan Internasional Norwegia ini patut di contoh oleh para pejabat yang ada di Indonesia. 

Palangka Raya– Kedatangan Menteri Pembangunan Internasional Norwegia, Heikki Holmas ke Kalimantan Tengah Kamis (8/6) kemaren memberikan kisah menarik dan inspiratif.
Mentri yang juga politikus dari partai Socialist Left Party (SV) ini cukup sederhana. Tiba di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya hanya menggunakan salah satu maskapai penerbangan Indonesia. Bahkan yang cukup menarik, mentri yang pernah terpilih menjadi Norwegian Parliament (DPR) dari Oslo pada tahun  2001 ini ketika turun dari pesawat terlihat menggendong sendiri tas ransel pribadinya yang sangat besar.
Selain itu Mentri yang juga pernah memiliki pengalaman kerja sebagai Bartender pada tahun 201 dan menjadi  Wartawan, TV2 interaktiv (paruh waktu) pada 2000-2001cukup antusias mengikuti upacara penyambutan baik dari pengalungan lilis lamiang , tetek pantan (potong pantan). Selain itu Holmas yang datang ke Palangka Raya bersama Dubes Norwegia Y.M. Eivind  beserta  rombongannya meminum air sungai kahayan (simbolis) pemberian Wagub Achmad Diran. Bahkan yang cukup menarik di akhir pertemuan dengan Wagub, sebelum menaiki bus menuju kapal susur sungai tangkiling Heikki Holmas justru mendatangi para penari yang saat itu sedang bersantai di luar. Ternyata Holmas minta foto bersama dengan para penari yang saat itu lengkap dengan pakaian adat khas Kalteng.
Kesederhanaan Menteri Pembangunan Internasional Norwegia ini patut di contoh oleh para pejabat yang ada di Indonesia agar lebih sederhana dan merakyat.kim
Baca Cing >>

Piala Divisi Utama diarak keliling kota


Bandara Tjilik Riwut – Piala Divisi Utama yang baru saja diraih tim Persepar di Stadion Jalak Harupet Bandung (5/7) lusa yang lalu langsung diarak keliling kota Palangka Raya oleh Persepar dan Kalteng Mania Jum’at (6/7) kemarin.
Ratusan Kalteng Mania (Supporter Persepar) sudah menunggu di Bandara Tjilik Riwut sejak pukul 09.00 wib. Mereka lengkap menggunakan sejumlah atribut Persepar. Sejumlah spanduk di bentangkan baik di bandara maupun di sejumlah mobil. Ada Sebagian supporter menabuhkan genderang, ada yang membunyikan terompet, sisanya menyanyikan yel-yel Persepar.“Champione...champione...Percayalah...percayalah..kita pasti juara.... Selamat datang..Selamat datang..Selamat datang IPL,” ratusan supporter menyanyikan yel-yel ini sambil loncat-loncat.
Setelah beberapa jam menanti tanpa lelah untuk bernyanyi,  Suara Kalteng Mania akhirnya semakin bergemuruh di depan pintu kedatangan bandara Tjilik Riwut saat Trophy Divisi Utama yang besar dan berwarna perak di bawa oleh para pemain Persepar yang baru saja tiba. Sejumlah pemain Persepar seperti Ahmad Faisal, Hidayat Berutu, Roberto Kwateh, Rudi Onu, dan Ade Combo langsung di sambut dan dikalungkan bunga. Kalteng Mania semakin bersorak saat George Oyedepo keluar dari pintu dan membawa trophy pemain terbaik Divisi Utama. Suasana suka cita dan kekeluargaan  itu semakin mengharukan saat Pemain Persepar saling jabat tangan dan berpelukan bersama merayakan kemenangannya tersebut.
Usai mendapat sambutan hangat dari Kalteng Mania, Persepar pun langsung menaiki mobil terbuka untuk mengarak piala juara dan pemain terbaik divisi utama tersebut keliling kota cantik Palangka Raya. Meskipun cuacanya sedang hujan, hal itu tidak menyurutkan para pemain dan official Persepar dan Kalteng Mania untuk mengarap piala tersebut. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat dengan tertib mengikuti kawalan polisi berkeliling. Hal ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Palangka Raya. Meskipun hujan sejumlah warga berdiri di bahu jalan untuk melambaikan tangan dan memberikan ucapan selamat.
Persepar, Kalteng Mania dan masyarakat memang sudah sepantasnya berbangga. Pasalnya tim berjuluk Laskar Isen Mulang baru pertama kali masuk divisi utama dan langsung menjadi juara. Hal ini semakin lengkap dengan terpilihnya pemain belakang Persepar George Oyedepo sebagai pemain terbaik divisi utama. Persepar pun akan bertanding di kasta tertinggi Indonesia Premier League musim depan. Selain itu Persepar juga mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 500 juta rupiah sebagai juara. Sedangkan George Oyedepo mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 50 juta rupiah.
Eko Tamami, asisten pelatih Persepar mengungkapkan kebahagiaannya kepada fattala setibanya konvoi tersebut di asrama kesehatan, tempat Pemain Persepar. “Kita patut berbangga, karena kita sudah membuktikan meskipun kurang mendapat dukungan dari Pemerintah kota, Persepar tetap bisa sukses, kita berharap dapat tetap eksis dan bertahan di IPL musim depan,” ungkapnya.
George Oyedepo, Pemain Persepar yang meraih penghargaan pemain terbaik kepada fattala mengaku selama sembilan tahun berkutat di persepakbolaan Indonesia, baru kali memegang piala yang bergengsi.
“Hari ini saya benar-benar senang. Aku bisa pegang piala dan timku juara, Ini piala pertama setelah sembilan tahun bermain di Indonesia” jelas Oyedepo sambil memegang erat pialanya. “Piala ini juga aku persembahkan kepada masyarakat Palangkaraya,” ucap pesepak bola yang selalu mengenakan no punggung 4 ini. Ia juga berterima kasih kepada Tuhan karena selama melakoni musim kompetisi ini di Divisi Utama dirinya tak cedera dan tak mendapatkan masalah yang cukup berarti.
Disinggung soal masa depannya di Persepar, Oyedepo tetap ingin melanjutkan karir dengan klub ini. “Walaupun baru satu musim di Persepar, saya ingin memperkuat lagi tim ini,” Pungkasnya. Sebelum di Persepar Palangkaraya, pemain asal Nigeria ini pernah bermain di Persema Malang, Persela Lamongan, PSS Sleman, Perseman Manokwari, dan Persiku Kudus. kim

Baca Cing >>